JAKARTA – Ekonom senior Faisal Basri menilai keberadaan family office di Indonesia berpotensi menimbulkan praktik pencucian uang. Bukannya untung, kata dia, Indonesia malah bisa dapat pekerjaan baru untuk memberantasnya.
“Mereka kan nggak bangun pabrik datang ke sini,. Jadi, dana-dananya aja bisa buat cuci uang, tambahin pekerjaan aja,” kata Faisal Basri, dikutip CNBC Jumat, (5/7/2024).
Faisal mengatakan masalah family office jadi tempat pencucian uang sudah muncul di Singapura. Karena itu, kata dia, Singapura memperketat aturannya.
“Di Singapura itu masalahnya. Cukup banyak family business office itu menjadikan Singapura buat pencucian uang. Jadi, mereka sekarang lebih ketat,” kata Faisal.
Faisal mengatakan praktik pencucian uang yang kerap terjadi di family office bisa saja berasal dari kejahatan judi online atau narkoba. Para pelaku, kata dia, bisa mencatut nama orang lain lalu memasukan dananya ke sebuah negara
“Lewat nama orang, bikin family, bisa saja seperti itu,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku pencetus ide family office di Indonesia sudah menyinggung adanya potensi pencucian uang. Dia mengatakan akan mencegah family office di Indonesia dipakai untuk tindak pidana itu. Dia mengatakan akan mengeksekusi rencana pembentukan organisasi tersebut dengan cermat.
“Ini sekarang kita garap dengan cermat, tapi kita menghindari pencucian uang,” kata Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya. []
Nur Quratul Nabila A