SULAWESI TENGGARA – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menyebutkan seluas 40 hektare sawah di dua kecamatan daerah itu dipastikan gagal tumbuh akibat terdampak banjir. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Baubau, Muhammad Rais, di Baubau, yang dikutip ANTSUL Kamis (4/7/2024), mengatakan intensitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan menggenangi hampir sebagian besar sawah didaerah itu. Hanya setelah pengecekan lokasi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) ternyata yang terdampak banjir di Kelurahan Ngkari-ngkari dan Waliabuku Kecamatan Bungi, dan Kelurahan Kantalai Kecamatan Lealea.
“Jadi Kecamatan Bungi itu ada dua kelurahan yang paling terdampak yakni Kelurahan Ngkari-ngkari dan Waliabuku, sedangkan di Kecamatan Lealea yakni Kelurahan Kantalai,” ujarnya.
Rais mengatakan, di Kelurahan Ngkari-ngkari seluas 7 hektare yang terdampak banjir adalah padi tanam benih langsung (Tabela), begitu juga di Kelurahan Waliabuku seluas 6 hektare adalah tanam benih langsung, bukan padi tanam pindah atau yang masih ada tanamannya.
“Kalau tanam benih langsung hanya benihnya yang ada, tapi terdampak banjir jadi hilang. Jadi hampir kita pastikan akan gagal tumbuh karena benihnya sudah hilang,” ujarnya.
Sedangkan sawah yang terdampak banjir di Kelurahan Kantalai Kecamatan Lealea seluas 27 hektare yang diolah dua kelompok tani Kambonu dan Sentana juga dipastikan akan gagal tumbuh.
“Jadi untuk total yang sementara di dua kecamatan itu yang gagal tumbuh seluas 40 hektare. Kemudian lokasi-lokasi yang lain juga kita masih menunggu karena teman-teman PPL lagi mengumpulkan data untuk melihat semua dampak-dampak banjir kemarin. Tadi juga kita lihat beberapa lokasi yang terkena dampak banjir tapi yang tanaman pindah itu masih ada tanamannya belum bergeser,” ujarnya.
Untuk 40 hektare yang terdampak itu, kata dia, pihaknya akan melakukan rapat dengan masih mengumpulkan data bersama instansi terkait baik BPBD, kecamatan dan kelurahan untuk mengambil langkah-langkah apa yang harus dilakukan Pemkot Baubau.
“Kita akan rapat dengan pak walikota,” ujarnya. Ia juga menyebut luas sawah di Kota Baubau seluas 1.200 hektare lebih.
Dikatakan juga untuk masa tanam padi sudah mulai pada 23 Juni sampai Juli 2024, dan untuk masa panen diperkirakan pada September atau Oktober, atau tiga bulan lebih masa tumbuh. []
Nur Quratul Nabila A