KEPULAUAN RIAU – Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad meminta pihak RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT) Tanjungpinang, menyelesaikan polemik dugaan malapraktik, yang belakangan ini kembali viral. Saat dijumpai di Gedung Daerah Provinsi Kepri, ia mengatakan, sebelum hal tersebut diungkit kembali, telah ada kesepakatan antara manajemen RSUD RAT dengan korban.
“Saya sudah hubungi Plt Direktur RSUD RAT, agar segera menemui korban untuk diselesaikan masalah ini,” ujarnya kepada hariankepri.com, kemarin Rabu (3/7/2024).
Ansar mengungkapkan, akan berusaha untuk mencari tahu lebih lanjut soal polemik tersebut.
“Upaya kami hanya ingin masalah masyarakat itu terselesaikan,” pungkasnya.
Sementara itu, dilansir dari akun instagram @hotmanparisofficial beberapa waktu lalu, mengunggah seorang bernama Winda yang mengadukan dugaan malapraktik yang ia alami saat melahirkan. Atas hal tersebut, tangan kanan anaknya tidak bisa bergerak.
“Ada kelalaian dari bidan dan dokter saat persalinan. Sehingga tangan kanan anak saya tidak bergerak,” ujarnya.
Menurut Winda, manajemen RSUD RAT berkewajiban untuk menanggung semua biaya yang timbul dari pengobatan anaknya. Namun, perjanjian itu tidak ditepati.
“Anak saya sudah menjalani dua kali operasi dan pihak rumah sakit tidak memberikan tanggung jawab yang jelas. Mereka berjanji akan mengobati sampai sembuh, namun di bulan November kami malah dirujuk ke Jakarta,” ungkapnya. []
Nur Quratul Nabila A