JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan dunia tengah menghadapi 3 krisis lingkungan sekaligus. Dia mengatakan krisis berskala planet itu juga dialami oleh Indonesia.
“Seperti negara lainnya, Indonesia saat ini juga menghadapi triple planetary crisis,” kata Suharso dalam acara Green Economy Expo, di Jakarta Convention Center, Rabu, (3/7/2024) yang dikutip CNBC.
Suharso menyebut 3 krisis itu adalah perubahan iklim, polusi dan kerusakan lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati.
“Ini tentu akan mempengaruhi kehidupan masyarakat,” katanya.
Dalam paparan Suharso disebutkan, 50-75% populasi manusia akan mengalami risiko negatif dari perubahan iklim pada tahun 2100. Sementara itu, polusi telah dinobatkan menjadi penyebab kematian terbesar di dunia yang menyebabkan kematian 4,2 juta orang setiap tahun. Sekitar 1 juta spesies tumbuhan dan hewan juga menghadapi ancaman kepunahan.
Suharso mengatakan 3 krisis tersebut pada akhirnya menyebabkan kenaikan suhu bumi. Dia mengatakan World Meteorogical Organization (WMO) mencatat perubahan iklim ditandai dengan meningkatnya suhu bumi sebesar 1,45 derajat Celcius pada 2023. Suhu itu berada di atas rata-rata suhu pada 1850-1900.
“Dan diperkirakan akan terus meningkat di tahun mendatang,” katanya. Suharso mengatakan suhu tahun 2023 tercatat menjadi yang terpanas sepanjang sejarah. Dia mengatakan krisis iklim ini tentu perlu dicegah dengan menerapkan ekonomi hijau yang berkelanjutan. Dia mengatakan pemerintah serius dalam melakukan upaya ini.
“Dampak perubahan iklim di Indonesia menyebabkan kerugian,” kata dia. []
Nur Quratul Nabila A