JAWA TENGAH – Salah satu kios pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Johar, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mulai menjual foto Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Foto presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 itu sudah hampir sebulan terakhir mejeng di lapak PKL Pasar Johar. Pantauan Solopos.com, tampak foto Prabowo-Gibran mengenakan jas hitam dan berkopiah. Foto mereka juga turut dipajang bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’aruf Amin.
Namun foto Prabowo-Gibran yang dijual di lapak milik Soleh, 72, bukan edaran resmi. Melainkan foto replika yang sebetulnya hanya untuk pajangan semata.
“Awalnya buat pajangan aja. Tapi ternyata diminati sama simpatisan. Enggak banyak baru terjual 10 pasang foto (Prabowo-Gibran),” kata Soleh kepada Solopos.com, Senin (1/7/2024).
Soleh mengungkapkan lapaknya baru akan menerima foto edaran resmi Prabowo-Gibran pasca-pelantikan pada Oktober 2024 mendatang. Biasanya foto presiden dan wakil presiden ramai dibeli instansi seperti lembaga pemerintahan dan sekolahan. Selain itu banyak juga diluar instansi pemerintah yang memesan foto Prabowo-Gibran di lapaknya.
“Iya, lumayan (banyak) yang memesan foto setelah pelantikan. Selama menjual foto-foto presiden paling laris SBY (Susilo Bambang Yudhoyono,” imbuhnya.
Soleh menuturkan foto presiden Jokowi banyak dicari. Tapi ia kesulitan mencari stok barang dan sering tidak mendapatkan kirim foto tersebut
.“Kalau saya tidak salah dengar Jokowi pernah bilang foto saya jangan dijual sembarangan gitu. Foto Soeharto kan diharuskan. Foto Megawati dan SBY penjualannya paling bagus,” tandasnya. Sementara itu, pemilik Kios Bingkai Mutu, Yatiman, 64, nggak berani menjual foto Prabowo-Gibran lantaran belum ada edaran resminya. Diakui Yatiman, sudah ada puluhan orang yang menghubunginya untuk memesan foto Prabowo-Gibran. Tapi ia tolak karena di kiosnya hanya foto-foto resmi.
“Sudah banyak yang minta, tapi saya tolak. Saya bilang barangnya belum ada, yang udah beredar di daerah lain itu foto ilegal dan nggak resmi,” ujarnya.
Bapak lima anak ini menjelaskan foto edaran resmi bisa dibedakan dari kualitas kertas. Biasanya ada keterangan tulisan “tidak boleh dibajak”. Menurut Yatiman, di zaman yang serba canggih sangatlah mudah mencetak foto presiden dan wakil presiden secara mandiri.
“Saya orangnya taat hukum. Foto edaran resmi dikirim dari Jakarta serta mulai beredar ke daerah-daerah setelah pelantikan,” bebernya.
Sejak membuka kios bingkai awal tahun 1990-an. Yatiman konsisten menjual foto presiden dan wakil presiden Indonesia dari masa ke masa. Foto presiden dan wakil presiden paling laris dibeli masyarakat umum adalah Jokowi-Ma’aruf Amin. Sedangkan harga sepasang foto presiden dan wakil presiden dijual mulai dari Rp150 ribu.
“Yang beli banyak, nggak bisa dihitung. Dari instansi pemerintah, kantor swasta, dan sekolahan,” tukasnya. []
Nur Quratul Nabila A