SULAWESI TENGAH – Polres Poso akhirnya membeberkan motif penemuan mayat pasangan suami istri (Pasutri) yang tewas di Kebun, Sabtu siang (15/6/2024) lalu.
Kapolres Poso AKBP Arthur Sameaputty. SIK dihubungi, Selasa (18/6/2024) yang dikutip radarsulteng, terkait kejadian pasutri meninggal di Desa Watuawu kecamatan Lage, Kabupaten Poso dugaan sementara berdasarkan alat bukti dan keterangan beberapa saksi, motif terjadinya pembunuhan adalah rasa cemburu suami kepada istri.
“Dari keterangan saksi anak korban dan keluarga kedua korban kerap terlihat cekcok,” katanya.
Menurut Kapolres Arthur, berdasarkan keterangan dari anak- korban, keluarga lain serta tetangga korban, bahwa dalam beberapa bulan terakhir keduanya sering cekcok dan adu mulut.
“Sering cek cok dan cemburu dari suami diduga akibat hadirnya orang ketiga yang disebutkan sering menghubungi sang istri,” ujarnya. Kapolres menambahkan, kronologi kejadian pelaku (suami) setelah melakukan aksi penganiayaan terhadap istrinya hingga meninggal dunia, kemudian suaminya juga mengakhiri hidupnya.
“Petunjuk ini kami peroleh dari alat bukti di TKP, keterangan saksi-saksi, serta hasil olah TKP dan hasil pemeriksaan VER tubuh kedua korban di RSUD Poso,” Kapolres Arthur.
Walau demikian, lanjut Kapolres, hingga saat ini penyidik masih mendalami keterangan dan bukti lainnya untuk dapat memastikan dengan tepat asal muasal dan penyebab terjadinya kejadian tersebut.
“Penyidik masih mendalami jika kemungkinan ada bukti lain yang ditemukan,” pungkasnya.
Dibertitakan sebelumnya kedua korban pertama kali ditemukan oleh keponakkannya yang saat itu juga akan pergi ke kebun. Saat sampai di kebun ponakan korban melihat dua sosok tergeletak di tanah di kebun mereka dengan bersimbah darah.
“Dari informasi yang berkembang disini yang dapat pertama ponakannya,” ujar sumber yang minta tidak menyebutkan identitasnya. []
Nur Quratul Nabila A