RIAU – Selain tak lagi mengakui kepempinan Syamsurizal sebagai ketua, kepengurusan wilayah partai berlambang kabah tersebut juga menyegel Kantor PPP Riau di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru, yang dikutip RIAUTERKINI.COM pada Kamis (20/6/24).
Penyegelan tersebut pertanda, Kantor DPW PPP Riau sudah tertutup untuk Syamsurizal. Penyegelan kantor DPW ini disaksikan sejumlah pengurus inti partai. Seperti dua wakil ketua yakni Khusaimi Hamidi dan Agus Salim. Selain itu ada juga Ketua Majlis Syariah PPP Riau Syafiyan Hamzah. Selain menyegel kantor, di depan Kantor DPW PPP Riau juga dipapampangkan spanduk dengan bacaan tak lagi mengakui kepemimpinan Syamsurizal sebagai Ketua DPW PPP Riau.
“Kantor ini disegel dan kami tak lagi mengakui kepemimpinan Syamsurizal,” kata Husaimi.
Aspirasi mayoritas tak lagi mengakui kepemimpinan Syamsurizal ini akan segera disampaikan ke DPP PPP di Jakarta. Sikap ini karena kepemimpinan Syamsurizal yang dianggap gagal. Diantaranya karena buruknya gaya kepemimpinan yang dianggap mendekati otoriter. Kemudian anjloknya perolehan kursi yang didapat PPP. Baik di Riau mau pun kabupaten kota. Sebagai informasi, terkait perolehan kursi PPP di Riau, raihan empat kursi partai berlambang kabah pada 2019 lalu menjadi merosot jadi satu kursi pada 2024.
Keterwakilan PPP di DPRD 12 kabupaten kota di Riau juga jauh merosot. Pada Pemilu 2019, PPP menempatkan sebanyak 33 kursi di berbagai daerah. Pada Pemilu 2024 berkurang menjadi 19 kursi. Secara nasional perolehan kursi PPP juga menurun. Dari 19 kursi sebelumnya pada Pemilu 2024 tinggal 12 kursi saja lagi. Artinya parlementary tresholdnya dulu mencapai 4,52 sekarang turun menjadi 3,87. []
Nur Quratul Nabila A