ISRAEL – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membubarkan Kabinet Perang yang beranggotakan enam orang. Hal itu menyusul mundurnya mantan Jenderal Benny Gantz dari Kabinet Perang tersebut. Netanyahu dikabarkan akan mengadakan konsultasi mengenai perang Gaza dengan sekelompok kecil menteri, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer yang sebelumnya berada dalam kabinet perang.
Langkah ini diumumkan ketika utusan khusus AS Amos Hochstein mengunjungi Yerusalem, berusaha untuk menenangkan situasi di perbatasan yang disengketakan dengan Lebanon, di mana Israel mengatakan bahwa ketegangan dengan milisi Hizbullah yang didukung oleh Iran telah membawa wilayah tersebut mendekati konflik yang lebih besar.Kunjungan Hochstein ini dilakukan setelah adanya kontak tembak antara Israel dan Hizbullah di perbatasan antara Israel dan Lebanon. Mengutip Reuters, diberitakan sebelumnya, Militer Israel mengatakan pihaknya telah menewaskan seorang anggota senior Hizbullah di Selaa di Lebanon Selatan. Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka, khususnya di kedua sisi yang disebut Garis Biru yang memisahkan kedua negara itu.
“Kondisi saat ini bukanlah realitas yang berkelanjutan,” kata Juru Bicara pemerintah David Mencer dalam sebuah konferensi pers, mengutip Reuters, Selasa (18/6/2024) yang dilansir dalam CNBC.
Netanyahu telah menghadapi tuntutan dari mitra nasionalis-religius dalam koalisinya, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, untuk dimasukkan ke dalam kabinet perang. Langkah seperti itu akan meningkatkan ketegangan dengan mitra-mitra internasional termasuk Amerika Serikat.
Forum ini dibentuk setelah Gantz bergabung dengan Netanyahu dalam pemerintahan persatuan nasional pada awal perang Gaza di bulan Oktober. Forum ini juga melibatkan mitra politik Gantz, Gadi Eisenkot, dan Aryeh Deri, kepala partai keagamaan Shas, sebagai pengamat. Gantz dan Eisenkot keduanya meninggalkan pemerintahan minggu lalu, atas apa yang mereka katakan sebagai kegagalan Netanyahu dalam membentuk strategi untuk perang Gaza. []
Nur Quratul Nabila A