RUSIA – Presiden Rusia Vladimir Putin sekali lagi mengecam agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina yang telah berlangsung tepat delapan bulan. Dalam jumpa pers di hadapan media asing di St Petersburg, Putin menganggap apa yang terjadi di Gaza bukan lah perang, tetapi “penghancuran total penduduk sipil”, sebagaimana dilansir CNN pada hari Kamis (6/6/2024).
“Apa yang terjadi sekarang di Gaza sebagai respons terhadap serangan teroris terhadap Israel, tidak menyerupai perang. Ini adalah semacam pemusnahan total terhadap penduduk sipil,” kata Putin seperti dikutip AFP.
Dalam kesempatan itu, Putin juga mengatakan Kremlin siap membantu menyelesaikan krisis di Gaza. Ia menilai perdamaian tidak dapat dicapai tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka. Selama ini, Putin menjadi salah satu negara besar yang vokal mengecam agresi brutal Israel ke Gaza.
Dalam tautan video yang disiarkan kepada kabinetnya pada Februari lalu, Putin menyebut Rusia memiliki kewajiban moral untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina di Gaza. Ia bicara demikian setelah mengaku melihat berbagai video anak-anak Palestina menjalani operasi tanpa anestesi. Orang nomor satu Rusia itu menyebut kematian ribuan orang, perpindahan massal penduduk sipil, dan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza telah menyebabkan “keprihatinan mendalam.”
“Ketika Anda melihat bagaimana anak-anak dioperasi tanpa anestesi, ini jelas membangkitkan perasaan yang sangat mendalam,” ujarnya dalam pertemuan.
Dia pun menyebut Moskow akan mengupayakan gencatan senjata kemanusiaan sebagai tugas utama jangka pendek agar bisa segera melihat perdamaian abadi di Jalur Gaza. Per Kamis (6/6/2024), sebanyak 36.586 warga Palestina Tewas dan 83.074 lainnya luka-luka imbas agresi brutal Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sebagian besar korban tewas merupakan anak-anak dan perempuan. []
Nur Quratul Nabila A