JAMBI – Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, menjadi sorotan setelah sebuah benda diduga granat ditemukan di salah satu lokasi di wilayah tersebut. Tim Gegana Brimob Polda Jambi telah dikerahkan untuk memverifikasi kebenaran penemuan ini.
Benda yang diduga granat tersebut ditemukan oleh anak-anak remaja yang sedang asik berenang dan bermain di anak sungai Batanghari tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Herman, warga yang tinggal di dekat lokasi penemuan granat tersebut. Dirinya mengatakan, benda yang diduga granat tersebut kemungkinan benda peninggalan dari zaman penjajahan Jepang atau Belanda.
“Kita dak tau itu mungkin dari zaman dulu, bukan zaman sekarang, itu bom zaman Belanda Jepang, tidak ada tulisannya,” sebutnya. Herman mengatakan bahwa ini merupakan kali kedua ditemukannya benda yang diduga bom granat di wilayah tersebut. Pertama kalinya, warga pernah menemukan benda yang serupa pada sekitar tahun 1990an.
“Sudah 2 kali ditemukan disini, pertama sekitar tahun 1990 an,” ujarnya. Herman mengatakan, anak-anak yang menemukan granat tersebut berpikir bahwa benda tersebut merupakan besi, sehingga dibawa naik ke atas dan di pakai untuk mainan.
“Mungkin katanya besi, jadi dibawa, ditendangnya lah, dioper-oper untuk mainan, sampai hampir patah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ipda Suwandi, Plt Dansubden 2 Jibom, Brimob Polda Jambi, saat diwawancarai mengatakan bahwa, pihaknya telah mengidentifikasi benda tersebut, dan memang merupakan sebuah granat.
“bahwa benda tersebut merupakan granat pada kekaisaran zaman penjajahan Jepang, yang dibuat pada tahun 1936 dan digunakan pada tahun 1939 oleh marinir Jepang,” jelasnya.
Ipda Suwandi mengatakan bahwa, berat granat tersebut 450 gram, yang diduga saat digunakan pada zaman Jepang, namun gagal meledak.
“Namun granat tersebut masih aktif, karena granat tidak ada yang expired,” sebutnya.
AKP S Harefa, Kapolsek Telanaipura, saat diwawancarai di lokasi TKP mengatakan bahwa, Kronologinya terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Sekelompok anak-anak remaja sedang main di anak sungai Batanghari, dan menemukan benda yang mereka anggap besi yang bisa dijual, sebagai barang bekas.
“Ternyata setelah dibawa ke pemukiman masyarakat, ada warga yang mengetahui bahwasanya ini merupakan benda yang diduga granat atau bom,” sebutnya.
AKP Harefa mengatakan, anak-anak tersebut sempat mencoba membuka cincin pada pengaman granat tersebut, tapi dilarang oleh para orang tua, dan warga langsung melaporkan ke Polsek Telanaipura.
“Kemudian kita melaporkan kepada pimpinan Polresta Jambi, sehingga datanglah tim dari Brimob, dan berhasil diamankan,” ujarnya. Dirinya berharap kepada masyarakat masyarakat, khususnya anak-anak, apabila menemukan benda asing, agar tidak dilakukan evakuasi ataupun memindahkan benda tersebut.
“karena kita tidak tahu bisa menyebabkan ledakan, segera laporkan kepada polisi terdekat, sehingga kepolisian yang akan melakukan evakuasi, kemudian menjauh dari lokasi ditemukannya, sampai ada tim yang menangani,” imbaunya.
AKP Harefa mengatakan bahwa dirinya beranggapan, lokasi tersebut merupakan kawasan aliran sungai Batanghari, yang dulunya merupakan salah satu jalur keluar masuk perdagangan dan penjajah.
“yang mungkin masih ada sisa-sisanya, tadi yang ditemukan bom granat nanas,” tutupnya. []
Nur Quratul Nabila A