JAWA TENGAH – Menjelang penutupan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 pada Sabtu (22/6/2024), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang mengungkap masih banyak pejabat yang berusaha menitipkan anaknya agar bisa masuk sekolah yang diinginkan. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris PPDB Disdik Kota Semarang, Fajriah. Selain melayani banyak aduan terkait beragam masalah PPDB. Ia juga masih berhadapan dengan sejumlah pejabat yang hendak berbuat curang.Selama empat hari membuka posko pelayanan PPDB di kantor Disdik Kota Semarang. Banyak pejabat dari berbagai instansi termasuk anggota DPR berusaha menitipkan anak-anak mereka lewat Fajriah.
“Dikira enggak ada titip-menitip? Ya banyak. Tapi kalau ketemu saya dijamin zonk. Malah misal ketemu pejabat Aparat Penegak Hukum (APH) saya gampang jawabnya,” kata Fajriah saat ditemui Solopos.com, Jumat (21/6/2024).
Fajriah mengaku tak segan menolak siapa aja pejabat yang hendak berbuat curang tersebut. Seharusnya mereka yang bekerja menjadi APH tidak memberikan contoh negatif kepada masyarakat.
“Tidak perlu saya nasehati. Mereka lebih tahu hukum. Misal memaksakan putra jenengan masuk. Dari ini saja sudah ada masyarakat yang dirugikan. Sekarang pakai sistem dan semua masyarakat tahu NAP jenengan dan putranya,” imbuhnya.
Setiap ada pejabat yang berusaha berbuat curang. Fajriah selalu menunjukkan surat edaran dari KPK yang isinya menekankan semua masyarakat untuk mengikuti regulasi PPDB 2024 sesuai aturan dan tidak melakukan praktik titip-menitip, pungutan liar hingga gratifikasi. Selain dari kalangan pejabat APH, Fajriah juga dibuat kesal dengan kelakuan salah satu anggota dewan yang merasa punya kuasa untuk menitipkan anaknya di PPDB 2024.
Kendati demikian, Fajriah tetap tak goyah. Dia berkukuh semua masyarakat dari kalangan apapun harus mengikuti regulasi PPDB 2024 sesuai aturan.
“Saya enggak ngehitung, tapi banyak dari semua unsur ada yang berusaha titip anak. Tapi tidak ada yang lolos satupun, bawa surat sakti macam apapun enggak ngefek,” tukasnya. []
Nur Quratul Nabila A