SAN FRANCISCO – Polisi San Francisco menangkap 70 demonstran pro-Palestina dengan tuduhan masuk tanpa izin pada Senin (3/6/2024). Penangkapan dilakukan setelah mereka memasuki lobi gedung yang menjadi tempat konsulat Israel dan menolak untuk pergi, kata polisi. “Petugas mengembangkan alasan yang kuat untuk menangkap 70 tersangka yang menolak untuk mengosongkan gedung,” kata polisi, dilansir dari Kompas.com Selasa (4/6/2024).
Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Polisi menggiring para pengunjuk rasa keluar dari gedung satu per satu dan memasukkan mereka ke dalam kendaraan polisi, dengan tangan mereka diikat dengan tali pengikat, menurut saksi mata. Para pengunjuk rasa, yang menyuarakan penentangan terhadap serbuan Israel ke Gaza, mengatakan bahwa mereka berencana untuk tetap tinggal sampai mereka dipindahkan secara paksa.
Sebuah kelompok yang disebut Jaringan Anti-Zionis Yahudi Internasional mengatakan di Instagram bahwa 100 orang telah berpartisipasi dalam protes tersebut. Jaringan tersebut, yang menyatakan bahwa anggotanya adalah orang Yahudi, memasang gambar-gambar spanduk seperti, “Melakukan genosida membuat orang Yahudi tidak aman; Tidak atas nama saya!” Konsulat Israel mengatakan bahwa mereka tidak begitu terkejut dengan para pengunjuk rasa yang memasuki lobi gedung tempat konsulat berada. Pernyataan Israel menyebut para pengunjuk rasa sebagai perusuh pro-Hamas. Konsulat menambahkan bahwa polisi merespons dengan cepat.
Sedikitnya 36.479 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel selama delapan bulan di Jalur Gaza, kata para pejabat kesehatan di daerah kantung yang dikuasai Hamas tersebut. Perang dimulai ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang lainnya, di antaranya sekitar 120 orang diyakini masih berada dalam tawanan di Gaza, menurut penghitungan Israel. []
Nur Quratul Nabila A